kanker nasofaring dr. asrul sani  

Posted in

Pengertian kanker nasofaring
Kanker nasofaring adalah kanker yang terjadi pada daerah nasofaring atau daerah sekitar mulut bagian belakang. Jumlah penderita kanker nasofaring menempati urutan ke empat terbanyak setelah kanker serviks, kanker payudara dan kanker kulit. Kanker nasofaring lebih sering terjadi pada pria dibandingkan dengan wanita. Kanker nasofaring merupakan kanker terbanyak pada kelompok kanker leher dan kepala. Diagnosa awal kanker nasofaring sangat sulit karena letaknya yang tersembunyi.

Penyebab kanker nasofaring
kanker nasofaring2 Penyebab kanker nasofaring adalah infeksi dari virus Epstein-Barr. Virus Epstein-Barr adalah sejenis virus keluarga herpes (virus herpes simpleks dan cytomegalovirus) disebut juga human herpes virus 4 (HHV 4), yang merupakan virus – virus yang paling umum yang terdapat dalam tubuh manusia. Penyebab lain kanker nasofaring selain infeksi virus Epstein-Barr adalah faktor genetik, senyawa kimia berupa formaldehyde dan nitrosamine. Nitrosamine di temukan pada ikan yang diasap dan diasinkan yang terbukti bersifat karsinogen bagi hewan percobaan. Formaldehyde banyak ditemukan pada minuman yang beralkohol.
Penyebab kanker nasofaring yang lain adalah merokok dan minum alkohol. Berdasarkan hasil penelitian terdapat 80% penderita kanker kepala dan leher adalah orang yang memiliki kebiasaan merokok dan minum alkohol. Faktor genetik (keturunan) menjadi salah satu penyebab kanker nasofaring.
Gejala kanker nasofaring
Gejala kanker nasofaring pada stadium dini tidak khas atau tidak spesifik. Gejala awal kanker nasofaring berupa perdarahan dari hidung yang sifatnya ringan, telinga berdenging, rasa tidak nyaman hingga nyeri pada telinga, hidung tersumbat dan terdapat ingus, sakit kepala dan gangguan pengelihatan. Gejala kanker nasofaring pada stadium lanjut berupa gangguan saraf otak seperti kelumpuhan otot – otot faring sehingga sering tersedak, kelumpuhan otot mata, muncul benjolan leher, kelumpuhan otot bahu dan penyebaran ke organ – organ lain.
Diagnosa kanker nasofaring
Diagnosa kanker nasofaring berdasarkan gejala – gejala yang terdapat pada penderita, pemeriksaan nasofaringoskopi dan pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaa laboratorium yang dilakukan adalah pemeriksaan foto rontgen pada kepala posisi waters, anteroposterior dan lateral. Pemeriksaan kanker nasofaring yang lebih akurat adalah dengan menggunakan CT Scan dan MRI. Pemeriksaan biopsi dengan mengambil sampel jaringan/kanker (histopatologi) dan pemeriksaan serologi dengan menggunakan teknik Enzyme Linked Immunosorbent Assay (ELISA)
Penanganan dan obat kanker nasofaring
Pengobatan kanker nasofaring dilakukan dengan pembedahan, kemoterapi dan radioterapi. Pembedahan dilakukan tergantung dari letak dan anatomi dari kanker nasofaring tersebut. Umumnya pengobatan kanker nasofaring dilakukan radioterapi dan kemoterapi. Radioterapi dilakukan setelah kemoterapi dan dilakukan dengan dua fase.
Obat herbal kanker nasofaring
Obat herbal yang digunakan untuk mengobati kanker nasofaring adalah keladi tikus, temu putih, buah mengkudu, kulit manggis dan mahkota dewa. Kelima jenis herbal tersebut merupakan herbal yang telah terkenal untuk mengobati segala jenis kanker termasuk kanker nasofaring. Kelima herbal tersebut banyak di Indonesia dan telah tersedia dalam bentuk kapsul.
Pencegahan kanker nasofaring
Pencegahan kanker nasofaring dilakukan dengan menerapkan pola hidup sehat dengan menjauhi rokok dan minuman beralkohol. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan 80% penderita kanker leher dan kepala adalah yang memiliki kebiasaan merokok dan minuman alkohol. Menghindari rokok dan alkohol merupakan jalan terbaik mencegah kanker nasofaring.
  Copyright secured by Digiprove © 2010 dr. Asrul sani

This entry was posted at 04.34 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the comments feed .

0 komentar

Posting Komentar