Penyinaran (radioterapi) merupakan pengobatan terpilih untuk kanker nasofaring. (Foto: Ist.)
Apa saja penyebab kanker nasofaring?
Penyebab kanker nasofaring masih belum dapat diketahui dengan pasti dan merupakan multifaktor, seperti virus Epstein Barr, genetik, diet, lingkungan, dan merokok. Virus ini juga terdapat pada penyakit lain yang bukan kanker.
Siapa yang bisa terkena kanker nasofaring?
Kanker nasofaring dapat mengenai siapa saja dengan faktor risiko yang ada. Kanker nasofaring banyak dijumpai pada ras Mongoloid, yaitu penduduk China bagian selatan, Hong Kong, Thailand, Malaysia, Singapura, dan Indonesia. Ras kulit putih jarang terkena penyakit ini.
Bagian tubuh mana yang dapat terkena kanker nasofaring?
Kanker nasofaring adalah kanker yang tumbuh di rongga belakang hidung, di belakang langit-langit rongga mulut, dan sangat mudah menyebar ke mata, telinga, kelenjar leher, dan otak. Karena, letaknya dekat dengan hidung, telinga, dan lubang di dasar tengkorank tempat keluarnya saraf yang mengatur gerak bola mata, kelopak mata, lidah, sebagai fungsi menelan.
Kapan mulai timbulnya kanker nasofaring?
Infeksi primer virus Epstein Barr muncul pada tahun-tahun pertama kehidupan dan tanpa gejala. Pada keadaan higienis elbih baik, infeksi baru muncul saat dewasa muda. Setelah terinfeksi, virus bertahan seumur hidup tanpa menimbulkan gejala berarti, atau muncul pada gejala kanker nasofaring apabila ditunjang oleh faktor-faktor yang memengaruhi.
Apa saja gejala kanker nasofaring?
Kanker nasofaring pada stadium dini sering kali sulit diketahui karena letaknya yang tersembunyi di belakang rongga hidung atau di belakang atas langit-langit rongga mulut. Gejala dini, di antaranya:
1. pada telinga berupa suara berdengung dan terasa penuh pada satu sisi tanpa disertai rasa sakit sampai dengan pendengaran berkurang.
2. Pada hidung berupa mimisan sedikit dan berulang, ingus bercampur darah, hidung tersumbat terus-menerus, dan pilek di satu sisi.
Sementara gejala berlanjut, di antaranya:
1. Leher: kelenjar getah bening leher membesar.
2. Mata: juling, penglihatan ganda, kelopak mata menutup pada sisi yang terkena.
3. Kepala: nyeri dan sakit kepala.
Apa saja faktor risiko kanker nasofaring?
Faktor risiko timbulnya kanker nasofaring, yakni:
1. Bahan makanan yang menggunakan bahan pengawet, baik yang diawetkan dengan cara diasinkan atau diasap.
2. Makanan panas atau bersifat merangsang selaput lendir, seperti alkohol, asap rokok, asap minyak tanah, asap kayu bakar, asap obat nyamuk, atau asap candu.
3. Udara yang penuh asap di lingkungan kerja atau di rumah.
Bagaimana mendeteksi kanker nasofaring?
Setiap penderita dengan keluhan telinga dan hidung pada satu sisi (kanan atau kiri saja) yang tidak kunjung sembuh harus memeriksakan diri ke dokter.
Bagaimana pengobatan kanker nasofaring?
Tergantung pada stadium. Penyinaran (radioterapi) merupakan pengobatan terpilih untuk kanker nasofaring. Pada stadium dini (stadium 1) hanya diberikan terapi radiasi. Pada stadium lebih tinggi diberikan kombinasi radiasi dan kemoterapi.
Bagaimana mencegah kanker nasofaring?
1. Ciptakan lingkungan hidup dan kerja yang sehat
2. Kurangi makanan yang diawetkan atau menggunakan zat pengawet.
3. Hindari polusi udara, seperti zat-zat dari gas kimia, asap industri, dan sebagainya.
4. Ubahlah gaya hidup Anda dengan gaya hidup sehat, berpikir positif, cukup istirahat, berolahraga secara teratur.
Sumber: RS Cipto Mangunkusumo
This entry was posted
at 03.31
and is filed under
Kupas Tuntas Kanker Nasofaring
. You can follow any responses to this entry through the
comments feed
.