KANKER nasofaring  adalah salah satu jenis penyakit mematikan yang paling banyak diderita  masyarakat Indonesia. Waspadalah, karena kanker tersebut minim gejala  dan tumbuh di tempat yang sulit terdeteksi. 
Mengapa sulit terdeteksi? Sebab, kanker nasofaring  biasanya tumbuh di rongga belakang hidung, atau di belakang  langit-langit rongga mulut. Menurut Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan  (THT) dari Rumah Sakit Kanker Dharmais dr Budianto Komari, KSMF, pasien  kanker nasofaring terdeteksi dalam keadaan stadium lanjut. 
"Hal tersebut terjadi karena letak kanker tersembunyi sehingga kadang sulit di deteksi. Kanker itu tumbuh di dinding samping nasofaring,  di tempat yang tersembunyi sehingga tidak mudah dilihat dengan  pemeriksaan. Selain itu, pasien tidak merasa mengeluh sakit terhadap  benjolan yang timbul," ujar Budi, sapaan akrab dari dr Budianto. 
Dia menjelaskan, gejala dini pada penderita kanker nasofaring,  di antaranya, gangguan pendengaran. Sementara gangguan lanjutnya dapat  dirasakan jika tumor menyebar ke otak yang bisa menyebabkan pingsan,  atau apabila menyebar ke paru-paru bisa membuat si penderita  batuk-batuk. "Benjolan padat dan tidak sakit justru harus diwaspadai dan  dicurigai karena jika benjolan tersebut sakit, maka itu hanya infeksi  biasa," tutur Budi.
Lebih lanjut dikatakan, hal ini dipicu  kebiasaan pasien yang suka mengonsumsi makanan yang memengaruhi  timbulnya penyakit ini seperti ikan asin, daging yang dikeringkan dalam  jumlah yang banyak. "Sama seperti kanker yang lain, kanker nasofaring  juga merupakan kanker yang tidak diketahui penyebabnya. Namun, makanan  yang disebutkan itu adalah makanan yang memicu timbulnya kanker nasofaring. Selain itu, asap industri atau asap dupa atau kemenyan juga turut memengaruhi," sebutnya.
Budi berpesan, jika ada lelaki mengalami gangguan pendengaran di satu  sisi antara kanan atau kiri, saat mengeluarkan lendir (ingus) terdapat  darah, dan umumnya dialami ras mongoloid (China), sebaiknya segera yang  bersangkutan memeriksakan diri ke dokter. "Hal tersebut perlu diwaspadai  dan segera lakukan pemeriksaan THT," tandasnya. 
Sementara itu, salah satu pasien kanker nasofaring, Usdi Jaya Priatna (41) menceritakan pengalamannya saat pertama kali dinyatakan mengidap kanker nasofaring.  Saat itu, pada April 2008, Usdi membuang dahak dan terdapat bercak  darah pada dahaknya. "Karena saya tidak tahu dan penasaran, apakah  bercak darah itu berbahaya, maka saya bertanya dengan teman saya yang  kebetulan seorang dokter. Dia mengatakan bahwa hal itu biasa apabila  tidak disertai batuk," ujar bapak dari dua orang anak ini.
Selanjutnya, Usdi juga tidak melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Namun,  pada awal November, dia merasakan sesuatu yang aneh di dalam kupingnya.  Dia mengalami gangguan dalam menerima suara yang masuk. 
"Rasanya  itu seperti kemasukan air, di dalam gendang kuping saya, bukan di bagian  luar. Telinga saya seperti tertutup dan lama-lama budek," ceritanya.
Tidak berapa lama kemudian karena merasa sedikit terganggu dalam  menjalankan aktivitas sehari-hari, lalu dia pergi ke rumah sakit khusus  THT. Dari hasil pemeriksaan, dokter mengatakan terdapat bisul di dalam  kupingnya. Kemudian dokter mengambil tindakan pengobatan dengan menusuk  bisul dari luar. Setelah dilakukan pengobatan, seminggu kemudian, Usdi  di sarankan untuk melakukan CT scan dan selanjutnya melakukan biopsi.
"Setelah dilakukan biopsi, kemudian dokter menyatakan bahwa saya mengidap kanker di belakang hidung (nasofaring)," ucapnya. 
Karena tidak percaya mengidap tumor, Usdi melakukan pemeriksaan ulang  di rumah sakit lain. Hasilnya ternyata dia sudah mengidap kanker nasofaring  stadium 4 pada akhir November tahun lalu. "Saat ini saya sudah  melakukan radiasi untuk menyembuhkan kanker. Karena itu, jika ada gejala  sebaiknya segera periksa secara teliti," sarannya.
						This entry was posted
						
						at 05.04
						and is filed under  
						
Kanker Nasofaring Minim Gejala,
Sulit Dideteksi
						. You can follow any responses to this entry through the 
comments feed
.
					
Kanker Nasofaring
- Alat Tes Kanker Nasofaring yang Praktis Murah dari UGM
 - Asa Baru untuk Kanker Nasofaring
 - Ayat Alkitab mengenai kanker Imamat 11:1-47
 - Bahaya Mengkonsumsi Ikan Asin Picu Kanker Nasofaring
 - Deteksi Dini Kanker ''Nasofaring''
 - Gejala
 - Gejala Kanker Nasofaring Mirip Flu Biasa
 - Hindari dan Obati
 - Inilah Gejala dan Penyebab Kanker THT (Nasofaring)
 - KANKER NASOFARING (kanker no 1 di bidang THT)
 - Kanker Nasofaring
 - Kanker Nasofaring (Faktor resiko
 - Kanker Nasofaring Minim Gejala
 - Kanker Nasofaring: Kenali
 - Kanker Saluran Pernapasan
 - Kanker nasofaring2
 - Karsinoma Nasofaring Penyebab Kematian Nomor Tiga
 - Karsinoma nasofaring
 - Kebanyakan Ikan Asin Bisa Kanker Nasofaring
 - Kesaksian Kanker Nasofaring
 - Kupas Tuntas Kanker Nasofaring
 - MAKANAN SEBAGAI OBAT ALAMI
 - MENGENAL PENYAKIT KANKER NASOFARING
 - Mencari Tau Kanker NasofaringPenyakit
 - Merokok dapat menyebabkan kanker nasofaring
 - Pembunuh Nomor Empat
 - Pemeriksaan dan Pencegahan Kanker Nasofaring)
 - Presentase untuk bertahan hidup KANKER NASOFARING (Karsinoma Nasofaring)
 - Pria Rentan Kanker Nasofaring
 - Sulit Dideteksi
 - Waspadai Gejala Kanker Nasofaring
 - kanker nasofaring dr. asrul sani
 
Contributors
Diberdayakan oleh Blogger.
Total Tayangan Halaman
Nasopharyngeal
- Nasopharyngeal Cancer
 - Nasopharyngeal Cancer Treatment - General Information About Nasopharyngeal Cancer
 - Nasopharyngeal cancer is a disease in which malignant (cancer) cells form in the tissues of the nasopharynx
 - Nasopharyngeal carcinoma or NPC
 - Recurrent Nasopharyngeal Cancer
 - Stage I Nasopharyngeal Cancer
 - Stage II Nasopharyngeal Cancer
 - What Is Nasopharyngeal Cancer?
 - information is about cancer of the nasopharynx (nasopharyngeal cancer)