Kanker Nasofaring (Faktor resiko, Gejala, Pemeriksaan dan Pencegahan Kanker Nasofaring)  

Posted in , ,

Kanker Nasofaring adalah jenis kanker yang tumbuh di rongga belakang hidung dan belakang langit-langit rongga mulut. Penyebab kanker nasofaring belum diketahui dengan pasti. Kanker nasofaring juga dikaitkan dengan adanya virus epstein bar. Kanker nasofaring banyak dijumpai pada orang-orang ras mongoloid, yaitu penduduk Cina bagian selatan, Hong Kong, Thailand, Malaysia dan Indonesia juga di daerah India. Ras kulit putih jarang ditemui terkena kanker jenis ini. Selain itu kanker nasofaring juga merupakan jenis kanker yang diturunkan secara genetik. Sampai saat ini belum jelas bagaimana mulai tumbuhnya kanker nasofaring. Namun penyebaran kanker ini dapat berkembang ke bagian mata, telinga, kelenjar leher, dan otak. Sebaiknya yang beresiko tinggi terkena kanker nasofaring rajin memeriksakan diri ke dokter, terutama dokter THT. Risiko tinggi ini biasanya dimiliki oleh laki-laki atau adanya keluarga yang menderita kanker ini.
Faktor Risiko
  1. Sering mengkonsumsi makanan yang mengandung bahan pengawet, termasuk makanan yang diawetkan dengan cara diasinkan atau diasap.
  2. Sering mengkonsumsi makanan dan minuman yang panas atau bersifat panas dan merangsang selaput lender, seperti yang mengandung alkohol. Selain itu, sering mengisap asap rokok, asap minyak tanah, asap kayu bakar, asap obat nyamuk, atau asap candu.
  3. Sering mengisap udara yang penuh asap atau rumah yang pergantian udaranya kurang baik.
  4. Faktor genetik, yakni yang mempunyai garis keturunan penderta kanker nasofaring.
Gejala
Letak nasofaring yang tersembunyi di belakang hidung atau belakang langit-langit rongga mulut menyebabkan serangan kanker ini sering kali terlambat diketahui. Namun, biasanya pada stadium dini menunjukkan gejala-gejala sebagai berikut.
  1. Di dalam telinga timbul suara berdengung dan terasa penuh tanpa disertai rasa sakit sampai pendengaran berkurang.
  2. Hidung sedikit mimisan, tetapi berulang. Hidung tersumbat terus-menerus, kemudian pilek.
Pada kondisi akut menunjukkan gejala sebagai berikut.
  1. Kelenjar getah bening pada leher membesar.
  2. Mata menjadi juling, penglihatan ganda, dan mata bisa menonjol keluar
  3. Sering timbul nyeri dan sakit kepala.
Pemeriksaan
Pemeriksan adakan kanker nasofaring dapat dilakukan dengan CT Scan, rhinoskopi anterior dan posterior, nasofaringoskopi, biopsy dan pemeriksaan histopatologi. Karena itu, jika ada keluhan pada telinga dan hidung di satu sisi yang tidak kunjung sembuh harus segera diperiksakan ke dokter THT. Dengan tindakan yang cepat dan ditemukannya kanker pada stadium dini, kemungkinan untuk sembuh semakin besar.
Pencegahan
  1. Ciptakan lingkungan hidup dan lingkungan kerja yang sehat, serta usahakan agar pergantian udara (sirkulasi udara) lancar.
  2. Hindari polusi udara, seperti kontak dengan gas hasil zat-zat kimia, asap industry, asap kayu, asap rokok, asap minyak tanah dan polusi lain yang dapat mengaktifkan virus Epstein bar.
  3. Hindari mengkonsumsi makanan yang diawetkan, makanan yang panas, atau makanan yang merangsang selaput lendir.
Pengobatan
Pengobatan kanker nasofaring bisa dilakukan dengan radioterapi, atau kombinasi dengan kemoterapi. Selain itu juga ada kombinasi tambahan lainnya untuk pengobatan kanker ini.

Sumber : Wikipedia


This entry was posted at 05.01 and is filed under , , . You can follow any responses to this entry through the comments feed .

0 komentar

Posting Komentar