Posted in

Kepada Pak Nasir, perkenalkan saya adalah mantan kanker nasofaring, dengan gejala seperti yg bp sebutkan tsb di atas. Yaitu pendengaran terganggu,hidung tidak bisa mencium atau bernafas, mimisan, mulut sakit. Thn 2007 agustus saya divonis kanker tsb, tepat satu thn saya anfal karena sering mimisan. sy berobat dengan herbal yg di-mix dgn medis. Selain efeknya tdk terlalu terasa biaya juga tidak terlalu mahal. kini kondisi saya bisa di katakan sudah jauh lebih baik (sembuh 80%) meskipun sy tetap hrs berpantang. saya harap tulisan ini dapat membantu dan menenangkan bapak.



,
maaf Perkenalkan saya adalah pasien tumor ganas di hidung yang telah menjalani operasi dan pengobatan lanjut, saya mungkin ada saran sedikit dan cerita agar saudara dapat mengambil hikmah dari kejadian saya.
Pada tahun 2006 hingga tahun 2007 saya mengalami tiap hari pendarahan dihidung saya setiap hari, dan ini terjadi pagi, siang , malam. dan pendarahan yang saya alami ialah mimisan yang tiada habisnya, seperti Maaf (kran air bocor). selama 2 tahun saya anggap penyakit saya ini sebagai hal yang sepele. hingga suatu hari saya sudah tidak dapat bernafas dan suara saya bindeng atau sengau. pertama-tama saya lakukan pengecekan dirumah sakit dekat rumah saya di RS Yadika, dokter THT yang menangani saya, mendiagnosa terdapat tumor di hidung saya, pada hari itu saya kurang yakin dengan diagnosa oleh dokter tadi dan saya melakukan pengecekan kedua dirumah sakit Fatmawati bagian swastanya THT dan sama hasil diagnosa endoskopi, saya melihat dilayar bahwa didalam rongga hidung saya penuh dengan tumor, harus segera di biopsi untuk mengetahui apakah ini ganas atau bukan dan harus segera di operasi setelah menjalani serangkaian test sebagai syarat untuk di operasi dan tetapi hal itu tidak saya jalan saya lebih memilih langsung berangkat kerja diluar negeri.
Singkat cerita setelah bekerja diluar negri selama kurang lebih 8 bulan saya masih ada sesekali mimisan tetapi tidak seperti sebelum hidung saya tersumbat tumor tersebut,saya kembali ke indonesia, dan saya mencoba untuk melakukan pemeriksaan kembali di RS Fatmawati bagian negri THT melalui endoskopi saya di vonis tumor dan harus di biopsi untuk mengetahui apakah ganas atau jinak dan harus segera dioperasi setelah menjalankan serangkaian test tersebut, setelah konsultasi dengan istri saya langsung memutuskan hari itu juga saya meminta di biopsi, setelah di lakukan biopsi kecil hasilnya ini saya bawa kebagian Patologi di daerah jalan (surabaya), karena saya dirujuk oleh dokter THT tadi saya disaran kan untuk ke Patologi RSCM atau mau lebih cepat Kejalan surabaya tersebut. setelah saya kesana, dan di janjikan hasil 3 hari kerja saya langsung menuju rumah sakit haji untuk melakukan CT scan,Rontgen paru paru, test darah dan lain 2 karena saran dari dokter tersebut untuk syarat 2 serangkaian test pemeriksaan sebelum saya menjalani operasi . setelah semuanya hasil nya keluar,saya langsung bawa semuanya ke rumah sakit fatmawati untuk menanyakan hasil diagnosanya, dan alangkah terkejutnya saya, saya dinyatakan terkena tumor ganas, dan tumor ini telah menyebar ke hidung hingga ke daerah sekitar muka sebelah kiri saya, bahkan mau menjalar ke mata, tumor ini belum menyebar ke paru paru dan test darah hasilnya bagus tipe jenis tumornya low grade. alhasil saya syok, saya disarankan untuk operasi dan operasinya itu harus merobek kulit daging muka untuk agar bisa disingkap untuk di ambil tumornya tersebut. saya walaupun sempat syok tapi saya tidak putus asa, hasil 2 itu saya bawa kembali dan saya berangkat kerumah sakit RSCM bagian THT swasembada, dan saya langsung ketemu dokter THT dan dokter THT nya menyerahkan langsung diserahkan ke dokter Spesialis Onkologi THT, dan setelah saya ketemu dokter tersebut, dokternya membaca hasil 2 CT scan dan rontgen saya dan hasil dari Patologi, saya di vonis Kena tumor AdenoCarsinoma stadium 3b, alhasil lemas lah saya, dan saya bertanya ke doter tersebut. sebelum di operasi saya menjalani apa? dokter menyarankan agar mencari ruangan agar bisa segera di operasi karena setelah di biopsi tumor ini berkembang biak setip 3 minggu, karena telah dirangsang oleh biopsi tersebut.
Singkat cerita, setelah saya menjalani operasi yang ditunggu oleh keluarga dan istri saya, walaupun saya takut tetapi doa dan spirit dari semua keluarga dan istrilah saya tegar menghadapi operasi yang memakan waktu 4 1/2 jam lebih, dan operasinya ini kategori operasi besar, yang dimana saya di bius total dan di robek di antara bibir dan gusi saya untuk mengambil tumor tersebut.hasil tumor itu saya kemudian di tunjukkan kepada pihak keluarga saya, dan semua keluarga saya kaget karena tumor saya seperti Maaf (tetelan daging dan lemak),dengan berat kurang lebih 1/4 kg atau lebih. setelah saya siuman 2 hari kemudian. dan seminggu kemudian saya diperbolehkan pulang kerumah. dan di wajibkan kontrol untuk melihat perkembangannya tersebut.setelah kira 2 2 minggu kemudian saya melakukan kontrol balik ke dokter THT, dan dokter saya menyarankan untuk melanjutkan pengobatan lebih lanjut yaitu kemoterapi dan radiasi.pertama 2 saya sempat menolak karena saya anggap sudah selesai pengobatan saya, tetapi setelah saya melihat pasien dokter saya, dia mengalami tumor di lidah dan sudah menjalani operasi tetapi dia tidak menjalani kemoterapi dan sinar, alhasil tumor itu tumbuh kembali dan lebih ganas. akhirnya saya mengikuti saran dokter dan saya langsung dirujuk keruangan Radioterapi dan Hematologi di RSCM, setelah saya menjalankan serangkaian test sebagai syarat untuk kemo terapi dan Radiasi, yang dimana hasil test sebut bagus dan saya bisa menjalankan terapi tersebut, oh ya sebelum menjalankan terapi, saya mendatangi pengobatan alternatif yang berada di daerah Rel kereta api ke Arah kodam bintaro, saya menjalani minum jamu selama 1 minggu, seharusnya saya wajib menjalani minum jamu 4 bungkus selama 4 minggu, tetapi karena saya pada minggu kedua akan menjalani kemoterapi dan radiasi sinar, saya memilih untuk menstop terlebih dahulu meminum jamu tersebut, agar tidak terjadi kontras antara obat dan jamu tersebut.
Singkat cerita saya menjalani kemoterapi sebanyak 7 x selama seminggu sekali dan sinar selama kurang lebih 35 x selama tiap hari, tiap hari saya menjalani pengobatan tersebut untuk kesembuhan saya, pulang pergi saya jalani dari rumah saya kerumah sakit. tiap hari saya jalani hanya sabtu dan minggu libur untuk pengobatan tersebut.dukungan dari keluarga saya dan istri saya dan calaon bayi saya yang menjadi semangat untuk bisa bertahan dan sembuh untuk melawan penyakit tersebut.
Pada saat menjalani sinar ke 27 kali dan kemoterapi yang 3 x, kondisi fisik saya mengalami drop, berat badan saya turun dari 108 kg menjadi 76kg, rambut saya sudah mulai rontok dan mengalami kebotakan, muka sebelah kiri dan leher saya berwarna hitam lebam di karenakan sinar tersebut.sudah tidak bisa makan hingga tidak bisa minum, jika makan dan minum saya selalu mengalami muntah 2.dan di tambah setiap hari saya melihat pasien kanker segala jenis dan segala umur dengan segala tinggkat stadium yang berbeda, ini yang menyebabkan mental saya pun jatuh dan drop. akhirnya saya memutuskan untuk berhenti dahulu selama kurang lebih 3 minggu untuk mengembalikan kondisi saya. walaupun dari pihak rumah sakit meminta agar pengobatan saya jangan sampai putus/berhenti, ini mengakibatkan pengobatan saya harus diluang dari awal kembali. setelah 3 minggu saya istirahat dirumah dan saya anggap diri saya, mulai fit kembali , saya menjalankan pengobatan lanjut tersebut dan hasil 2 minggu kemudian saya mengalami drop fisik kembali sehingga saya memutuskan untuk istirahat dirumah selama kurang lebih 1 minggu, dukungan dari keluarga saya dan istri lah yang menjadi sekali lagi semangat untuk sembuh saya, dan alhasil saya menjalankan pengobatan tersebut semua dengan tuntas.setelah selesai saya di kembalikan kebagian THT untuk di periksa kembali, setelah menjalani kontrol beberapa kali,dan oleh dokter THT di beri ijin untuk berangkat kerja keluar negri dengan syarat tiap 4 bulan sekali wajib kontrol , setelah 4 bulan pertama saya kembali lagi kejakarta, dan hasilnya didalam hidung saya terdapat kerak, setelah dikasih obat untuk cuci hidung dan anti biotik, dilakukan pengecekan endoskopi alhasilnya, hidung saya bersih dari kerak tersebut. dan saya di wajib kan untuk 4 bulan lagi saya kembali kerumah sakit untuk melakukan pemeriksaan kembali. dan hingga kini saya tetap melakukan kontrol dan jaga kesehatan saya dan makan makanan yang bergizi yang mengandung buah 2 dan sayur mayur. untuk mencegah penyakit itu, dan jalani cara/pola hidup sehat. itulah sekilah perjalanan hidup saya agar dapat menjadi masukan bagi saudara. yang intinya semua pengobatan itu kita jalankan alternatif dan medis semua itu baik untuk kesehatan kita karena kita wajib berusaha untuk mencari kesembuhan tersebut,support/hibur si penderita dukungan dari keluarga adalah yang utama penting untuk sebagai motifasi si penderita agar optimis selalu.dan berdoa memohan kesembuhan,waspada dan rajin kontrol/chek up dan membaca artikel 2 tentang penyakit tersebut,pengobatannya,pencegahan dan berusaha tetap tegar, beribadahlah untuk diri kita sendiri dan keluarga kita agar diberi kesehatan dan kesembuhan, setelah semuanya telah kita lalu berserah diri ke pada Allah SWT, hanya dengan izin allah semua penderitaan dan penyakit bisa hilang dengan izinnya.penyakit ini bisa terkena kepada siapapun, tugas kita sebagai sesama manusia dimuka bumi ini adalah wajib menolong baik materi ataupun informasi, pengobatan ini memang sangatlah mahal untuk orang 2 yang tidak mampu, tetapi pengobatan ini bisa gratis jika keluarga penderita bisa mengurus kartu miskin/jps/gakin/sktm penderita, semua penderita bisa di bantu oleh pihak rumah sakit RSCM untuk mendapatkan pengobatan yang lebih lanjut dan baik.
Mohon maaf jika saya tulis ini ada merasa kurang berkenan ke diri saudara 2. sekian terima kasih.
Assalammualaikum Wr.Wb.

Saya mengalami hal serupa awal pemerikaan dokter internist/ penyakit dalam ,melihat benjolan di leher saya adalah gejala TBC, hingga beobat terus lelama 2 tahun benjolan di leher semakin bertambah, lalu saya pindah dokter dan ditangani oleh dokter THT, sampai dokter tersebut bosan mengobati saya, benjolan di lehet tetap tak hilang jua.
ahirnya saya lanjutkan pemeriksaan ke RS Boromeus, karna melihat benjolan yang mencurigakan melalui perawat saya langsung diperkenalkan dengan Dokter tht tumor hari itu juga saya diendoskopi dan langsung dibiospi esoknya saya dapatkan Analisa hasil pemeriksaan yang hasilnya saya terkena kanker nasofaring stadium lanjut, perasaan tak menentu mulai membayangi saya seolah kematian mulai mengintai.
beberapa hari setelah itu saya belum ada tindakan apa,apa disamping setahu saya biaya pengobatan yang mahal juga saya harus bertindak dengan tepat,beberapa pilihan pengobatan mulai menjadi bahan pertimbangan saya,medis/non medis/bedah non medis.
ahirnya pilihan saya jatuh pada non medis karna menurut pertimbangan saya tidak ada kemo/bedah , pengobatan saya dengan jamu-jamuan dan pengaturan pola makan dengan pola Vegetarian total obatnya jamu makannya sayuran dan buah, lalu dibantu beberapa terapi seperti pemijatan dengan teknik akupresur, relaksasi sambil tiduran disertai pemberian lumpur pada leher 1 jam sehari, sambil memohon kesembuhan kepada sang pencipta, alhamdulilah menjolan sudah mulai melunak, salam (safari)

This entry was posted at 08.39 and is filed under . You can follow any responses to this entry through the comments feed .

0 komentar

Posting Komentar